Teguran dari Garut
Sebelumnya
saya ingin mengucapakan bahwa saya dan keluarga turut berduka cita atas bencana
yang terjadi pada warga yang tinggal di
Garut. Semoga masyarakat disana diberi
kekuatan dan ketabahan untuk melalui cobaan yang berat ini.
Banjir Bandang yang melanda Garut ini bisa dikatakan sebagai
banjir yang terparah sepanjang sejarah. Banjir terjadi setelah hujan deras dan
berlangsung lama (20/9) mengguyur daerah garut dan sekitarnya. Tercatat enam
kecamatan terdampak banjir dan longsor. Faktor utama penyebab banjir
bandang menurut BNPB ini adalah rusaknya daerah aliran sungai di hulu
sungai Cimanuk. Hujan deras menyebabkan meluapnya sungai Cimanuk dan
sungai Cikapuri yang menyebabkan banjir bandang hingga ketinggian 1,5 meter.
Korban jiwa mencapai 26 orang dan tentunya korban materi yang tak sedikit.
Menurut referensi, ahlifungsi lahan hutan lindung yang menjadi kebun dan kawasan wisata yang tidak memperhatikan lingkungan menjadi penyebab lain terjadinya bencana banjir bandang yang melanda Garut. Namun faktor manusia juga tak luput menjadi salah satu penyebab banjir bandang ini. Kelalaian manusia dalam menjaga lingkungan bukah hanya menyebabkan banjir saja namun bencana – bencana dasyhat lainnya yang akan memakan korban jiwa. Tak adanya daerah resapan air di Garut memudahkan banjir melanda daerah tersebut. Pohon – pohon yang harusnya menjadi penopang daerah resapan air ditebang paksa oleh tangan – tangan jahil manusia. Jika manusia menjaga alam, maka alam akan menjaga manusia.
Mentalitas manusia bisa menyebabkan ketidakpedulian terhadap
sesama maupun lingkungan. Manusia memposisikan dirinya sebagai pihak yang
dominan, maka keputusan dan tindakan yang dilaksanakanpun sering lebih banyak
di dominasi untuk kepentingan manusia dan sering hanya memikirkan kepentingan
sekarang daripada masa yang akan datang. Contohnya kita mengalihkan fungsi
hutan menjadi daerah pemukiman maka tidak ada lagi daerah resapan air jikalau
hujan datang seperti yang terjadi di Garut.
Banyak alasan lainnya mengapa manusia tidak peduli dengan
lingkungan, bukannya mereka tidak mau tapi untuk menumbuhkan kesadaran dalam
diri masing- masing tiap indivudu itu sangat susah. Kita ,“manusia” adalah satu
satunya orang yang bisa merusak bumi dan satu- satunya yang bisa melindungi
bumi.
Sebenarnya sudah berulangkali bencana banjir dan longsor terjadi,
dan banyak faktor penyebabnya. Bencana atau musibah adalah teguran dari
Allah SWT maka dari itu kita sebagai manusia yang diberi akal adabaiknya
kita mengintrospeksi diri untuk terus beribadah dan berusaha mencegah agar
peristiwa ini tidak terulang lagi. Bukan sebagian manusia saja tapi semua
manusia yang ada seluruh penjuru muka bumi ini. Kita sama – sama berusaha
memperbaiki lingkungan dan menanamkan perasaan sadar diri.
Daftar Pustaka



Komentar
Posting Komentar